22 April 2012 Peneliti pengungsi di Universitas Oxford, Abbas Shablaq menyatakan, situasi di Hebron merupakan bukti tindakan fasis yang dilakukan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.
Menurutnya, tindakan pelanggaran yang dilakukan penjajah Israel lebih dahsyat dari rezim Apartheid di Afrika Selatan.
Sedangkan peneliti di Universitas Oxford, Jay Joadin Gell menyatakan, “Saya pernah mengunjungi beberapa kawasan yang menjadi area pertikaian militer di sejumlah negara, namun sampai sekarang saya belum menyaksikan kondisi yang lebih buruk yang mirip dengan di Hebron.”
Menurutnya tindakan penjajah Israel telah melampau batas, mengganggu kehidupan warga, melempari delegasi dengan batu dan kotoran.
Pemukim yahudi melempari delegasi asing dan Arab yang akan turut serta dalam konferensi keanggotan Palestina di PBB, dengan batu dan kotoran. Saat mereka berada di jalan Shalalah di belakang pemukiman yahudi Beit Hadasa.
Delegasi yang akan berpartisipasi selama dua hari dalam konferenasi yang digagas Universitas Hebron, mengunjungi kota Tua Hebron dan mengamati tindakan pasukan penjajah dan pemukim yahudi di sana.
Komite Pembela Hebron yang juga dosen di Universitas Hebron, Prof Muhammad Jabrini memaparkan tindak pelanggaran yang dilakukan penjajah yang mengekang kebebasan warga Palestina, serta penutupan toko dan larangan ibadah di Masjid Ibrahimi. cianjur
0 comments:
Post a Comment